February, 14th 2014
09.21
PM
Jatuh Cinta dengan segala hal di depan mata |
Ini tidak
kaitannya dengan Valentine Day, karena saya adalah orang yang tidak merayakan
hari tersebut. Tetapi, hari ini saya ingin menyatakan ke seluruh dunia kalau
saya jatuh cinta dengan semua hal yang sangat sederhana. Jatuh cinta yang tidak
rumit sama sekali. Jatuh cinta yang hanya melibatkan satu orang, tanpa perlu
mengharapkan balasan dari pihak lain.
Ya ini jatuh
cinta yang sangat berbeda. Saya tersenyum ketika membayangkan hal yang telah
dilakukan dan didapat selama ini. Saya selalu bersemangat menyambut setiap hari
disini, karena tidak sabar menunggu kejutan yang akan didapat setiap harinya.
Dalam perjalanan
cinta kali ini objek selalu saya nantikan adalah alam, perjalanan, dan
anak-anak. Ya objek-objek tersebut yang membuat saya berani jatuh cinta dengan
sadar. Jatuh cinta pada hal tersebut pernah saya rasakan ketika membaca Buku De
Journal memoar perjalanan seorang perempuan keliling Indonesia mengendarai
motor. Ketika membaca buku tersebut saya
hanya bisa membayangkan jatuh cinta terhadap hal-hal tersebut. Tetapi sekarang
saya mengalaminya sendiri dan hal tersebut sangat indah untuk dirasakan. Ada
satu kalimat di buku tersebut yang menarik bagi saya, yaitu “Aku akan mencari
cinta, melihat cinta, dan berbuat sesuatu untuk cinta”.
Pencarian cinta
kali ini akan sangat menarik, karena saya melakukannya tanpa disadari. Saya
seperti melebur dalam perasaan cinta tersebut untuk menemukan sosok cinta
lainnya yang terangkum dalam 3 hal tersebut. Saya selalu bersemangat menyambut
hari-hari untuk menemukannya.
Ketika malam
datang saya tidak sabar menunggu subuh untuk mandi. Kenapa? Karena ketika cuaca
cerah saya bisa menikmati bintang fajar yang sangat indah dan bulan menghilang
dari pandangan mata di kaki-kaki langit. Bayangkan saja bulan yang selama ini
terasa sangat jauh dari pandangan mata saya, tiba-tiba ketika disini bulan
beserta langit jaraknya sangat dekat dengan mata saya. Hal ini merupakan
anugrah yang sangat luar biasa, bagi saya yang sangat mencintai langit malam.
Ketika bulan jatuh perlahan-lahan ketika subuh, tiba-tiba dari arah yang
berlawanan sang matahari dengan semangatnya menyemburkan sinar jingga ke bumi,
sehingga fajar menjadi terasa sangat indah di subuh tersebut.
Pemandangan Fajar di depan rumahku |
Itu baru cerita
fajar, bagaimana dengan cerita senjanya? Disini cukup duduk di beranda rumah
panggung saya, bisa menikmati sunset yang jatuh ke perut bumi. Sinar jingga dan
bulat sempurnanya selalu bisa membuat saya bersyukur berada disini. Siang hari
juga memberikan cerita yang berbeda. Seperti siang ini saya menelusuri sungai
di Kalimantan yang terkenal besar dan dalam menggunakan perahu. Kami memancing
di sungai dari atas perahu, menelusuri semak-semak di sepanjang aliran sungai
serta pohon-pohon yang menjuntai ke air. Ketika melewati pohon dan semak
tersebut, saya merasa mereka yang tinggal disini sangat beruntung diberikan
alam yang indah. Oh tuhan saya benar-benar jatuh cinta dengan alam ini.
Kudayung-dayung perahu di sungai |
Pencarian cinta
terhadap alam ini bisa saya dapat melalui perjalanan. Perjalanan kali ini akan
saya beri nama dengan perjalanan kehidupan. Di perjalanan ini mengharuskan saya
belajar lebih banyak tentang kehidupan, tentang proses jatuh cinta terhadap
berbagai hal yang disuka maupun tidak suka. Jatuh cinta kepada perjalanan tidak
saya maknai seberapa banyak tempat yang mampu saya kunjungi, tetapi lebih ke
teman perjalanan. Perjalanan kali ini melibatkan banyak sekali orang yang
bergabung dengan pencarian saya. Mereka mempunyai karakter yang berbeda, tetapi
satu yang saya harapkan saya ingin menemukan seseorang yang mampu mengimbangi
saya di perjalanan kali ini. Sehingga, cinta saya terhadap perjalanan menjadi
utuh.
Bersama wajah-wajah polos nan ceria imi |
Kemudian objek
cinta terakhir yang membuat saya selalu menantikan hari-hari untuk bertemu
dengan mereka adalah anak-anak. Anak-anak mempunyai jiwa tidak bisa digambarkan
dengan kata-kata karena kepolosan yang mereka miliki. Mereka mengajarkan banyak
hal kepada saya. Secara tidak langsung mereka mengajarkan saya untuk memiliki
hati yang hangat. Saya harus benar-benar memberikan seluruh hati kepada mereka,
jika ingin memahami mereka. Senyum mereka menyambut saya setiap pagi di
sekolahan telah mulai meruntuhkan dinding hati yang dingin. Saya butuh mereka
untuk mencintai dengan tulus. Terima kasih tuhan untuk 3 cinta ini.
RN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar