March, 22th 2014
02.57
PM
Tulisan
ini dibuat oleh Ryan Subagia salah satu siswa SDN 032 Tanah Grogot Paser
Kalimantan Timur. Pertama kali saya mengenalnya ketika pramuka untuk pisah
sambut saya dengan Pengajar Muda sebelumnya di sekolah. Saya mendengarkan dia
bernyanyi Tanah Air Indonesia dengan merdunya.
Ketika
proses belajar mengajar dimulai, saya melihat potensi anak ini luar biasa. Dia
seperti memiliki kecerdasan majemuk. Dia mampu mengoptimalkan kemampuan otak
kanan dan kirinya secara seimbang. Secara akademis dia menonjol dibanding
teman-temannya dan ternyata kecerdasannya di bidang akademis juga diimbangi
oleh kemampuan dalam kecerdasan seni seperti menyanyi, mengarang, dan
menggambar.
Ryan
sangat senang menggambar pesawat. Di setiap tulisan yang diberikannya kepada
saya selalu disertai dengan gambar pesawat. Uniknya dibalik semua potensinya
cita-cita sangat sederhana ingin menjadi TNI. Katanya dia ingin menjaga
Indonesia tempatnya dilahirkan dan dibesarkan. Benar-benar sebuah cita-cita
yang mulia.
Saya
melihat matanya selalu berbinar ketika menemui hal baru. Dia selalu bersemangat
membaca buku-buku yang saya sodorkan terkait dengan sains. Dia menyelesaikan
buku-buku tersebut dengan lahapnya. Dia senang bertanya tentang hal-hal yang
ditemuinya. Ketika saya membawa dia ke Samarinda untuk lomba olimpiade fisika
ke tingkat provinsi mewakili kabupaten, saya melihat dia senang memperhatikan
perjalanan dan tersenyum berasama hembusan angin yang menerpa wajahnya. Saya tidak
tahu apa yang dipikirkannya, saya membiarkan dia untuk mencerna pemikirannya
melalui perjalanan itu.
Sekarang
saya mulai mengenalkan ke dia buku biografi para pemikir dunia di bidang
filsafat seperti Plato, Aristoteles, dan Sacrotes. Tujuan saya mengenalkan buku
tersebut hanya ingin mengajak dia untuk selalu berkelana dengan
pemikiran-pemikirannya serta selalu kritis jika menemui hal-hal baru.
Pengalaman
Pada
suatu hari, saya mengikuti sebuah lomba fisika dan saya lolos masuk 10 besar
tingkat kabupaten. Hati saya sangat senang dan akan berlomba lagi di Samarinda. Sebelum
saya berangkat kesana saya minta izin kepada orang tua saya sesudah itu saya
berangkat menaiki sebuah mobil selama 4 jam. Sesampai di Penajam Paser utara ,
saya menyeberangi laut dengan sebuah kapal. Saya melihat pemandangan yang
sangat indah permai, angin bertiup sejuk, dan kapal-kapal berlayar.
Sesampai
di tepian, saya beristirahat menghilangkan penat di sebuah warung, sambil
menikmati makanan yang telah dipesan. Beberapa menit kemudian saya meneruskan
perjalanan dan saya menaiki sebuah bis ke Balikpapan selama 3 jam. Sesampai di
Balikpapan saya turun di terminal saya turun dari mobil itu dan menaiki sebuah
bus yang lain selama 5 jam dan saya melihat pemandangan alam yang luar biasadan
saya pun tertidur lelap sekali.
2
jam kemudian saya terbangun ternyata saya di hutan suharto perbatasan
Balikpapan sama Samarinda. Perjalanan masih jauh, tak lama kemudian saya
melewati jembatan mahakam yang pernah roboh waktu itu, saya pun hampir sampai
di terminal. Beberapa menit kemudian saya sampai di terminal dan saya pun turun
dengan badan lemas.
Sayapun
dijemput Pak Farhan dan diantar sampai rumah. Dan hari semakin gelap sayapun
sampai di rumah dan berkenalan dengan kakak-kakak disana. Dan sayapun seholat
maghrib, setelah sholat maghrib saya makan bersama-sama. Sesudah makan saya
mandi terlebih dahulu sebelum tidur. Sesudah mandi saya sholat isya, sayapun
tidur dengan nyenyak.
Keesokan
harinya saya pun terbangun. Sayapun langsung mandi untuk berlomba. Sesudah
mandi saya memakai baju seragam sekolah dan berangkat kesana diantar oleh
kakak-kakak. Sesampai disana saya bertemu dengan teman-teman dari grogot.
Sayapun berkenalan dengannya dan sayapun langsung masuk ke ruangan. Sesudah
masuk sayapun langsung mencari bangku yang telah ditentukan. Sayapun berlomba
disana selama 2 jam. Setelah berlomba sayapun pulang menuju rumah. Sesudah
sampai saya beristirahat, hari sudah senja saya bangun dan diajak jalan-jalan
ke toko buku sesungguhnya oleh bu esil. Sayapun senang, saya disuruh mengambil
2 buah buku yang disuka. Saya mengambil alqur’an yang ada terjemahannya.
Saya
berkeliling lagi mencari buku dan akhirnya saya menemukan sebuah buku yang
sangat saya sukai judulnya koncong pocong dan sayapun pulang ke rumah. Hari
semakin gelap. Saya
pun membaca buku yang telah dibeli sore tadi. Beberapa jam kemudian saya diajak
oleh kakak-kakak ke pinggir laut. Saya melihat kapal-kapal besar yang lewat.
Dan saya pulang ke rumah, sampai di rumah saya langsung sholat isya. Sesudah
sholat saya langsung tidur. Besok pulang ke grogot.
Hari
subuh pagi saya mandi dan siap-siap untuk pulang. Sebelum pulang saya diajak
oleh Kak Nova ke supermarket untuk beli cemilan di jalan, sesudah itu saya
berangkat pulang. Dan berpamitan dengan kakak-kakak.
Beberapa
jam kemudian, saya sampai di balikpapan. Dan saya meneruskan ke Penajam dan
menyeberangi lautan selama 20 menit. Setelah sampai saya menaiki ojek sampai
terminal dan sholat ashar dulu. Setelah sholat saya mencari makan dulu sebelum
melanjutkan perjalanan. Sesudah makan saya masuk ke dalam mobil. Beberapa jam
kemudian saya sampai di grogit. Dan berhenti disitu dan dijemput oleh teman Bu
Esil. Dan akhirnya saya sampai di rumah dan saya mendapat pengalaman yang
sangat banyak dari sana.
Guru
Guru kaulah pahlawanku
Kau tidak pernah putus asa mengajarkan
ilmu kepada kami,
Kaulah sangat berjasa bagi dunia
Tanpa kau kami tidak bisa membaca dan
menulis
Kami harus membalas dengan apa?
Telah banyak ilmu yang telah kau berikan
kepada kami
Kami sering membuat engkau marah, tapi
engkau selalu memaafkan kami
Terima kasih guruku semoga Allah SWT
Membalas jasa-jasa engkau kepada kami
Terima
kasih wahai guruku
By
: Ryan Subagia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar