October, 10th 2013
09.21
AM
With Kakak Rina dan Kakak Imel |
Kali
ini aku ingin menceritakan sosok lain yang mempengaruhi kehidupanku. Dia yang
melihatku tumbuh, belajar mandiri menghadapi masa-masa peralihan dunia remaja
dan dewasa. Dia menemaniku selama 3 tahun masa kuliah. Dia mengetahui semua
tentang saya, karena saya tinggal bersamanya selama 3 tahun. Itu bukanlah waktu
singkat untuk mengetahui pribadi orang lain, tapi dia mampu memahamiku dalam
waktu yang singkat. Benar-benar sosok yang luar biasa kan?
Dia
yang saya maksud adalah Kak Rina. Saya bertemu dengannya ketika mencari kosan
di awal kuliah. Saya tinggal sekamar dengan Kak Rina dan Kak Wit. Tapi saya
paling dekat dengan Kak Rina. Diantara mereka saya jauh lebih muda. Jarak usia
saya dengan mereka 5 tahun. Jadi wajar ya kalau saya dimanja oleh mereka
terutama Kak Rina.
Saya
sangat beruntung sekali bertemu dengan Kak Rina, karena menemukan seorang kakak
yang tidak pernah saya punya. Dia sangat meyayangi saya, sehingga kadang saya
malu sendiri soalnya saya notabene adalah anak sulung tidak mampu berbuat baik
seperti Kak Rina ke adik-adik. Kalau interaksi saya dengan adik-adik lebih
banyak diwarnai dengan perkelahian tidak jelas. Hehehhe.
Kak
Rina ini orang yang sangat baik menurut saya. Dia tidak hanya baik kepada saya,
tetapi juga teman-teman saya. Dia menolong saya dan teman-teman untuk memahami
sistem kuliah. Dia memberi kami nasehat ketika down, dia mendampingi kami dalam proses pertumbuhan, dan Kak Rina
juga sangat royal. Hahahhah
Kak
Rina mengajarkanku banyak hal di awal
kuliah. Aku yang tidak mengerti tentang perkuliahan di kampus dibimbing
perlahan-lahan oleh Kak Rina. FYI, ketika kuliah kampus saya menerapkan sistem
perkuliahan yang berbasis siswa. Istilah kerennya disebut dengan SCL (Student
Center Learning). Ketika diterangkan dengan SCL saya hanya bengong mendengar
penjelasan dosen. Sistem ini memberi kebebasan bagi mahasiswa untuk mencari
ilmu sendiri terkait dengan mata kuliahnya, membuat paper, persentasi, dan
diskusi. Bagi mahasiswa baru tentu hal ini sangat membingungkan. Sistemnya
sangat berbeda dengan masa-masa SMA.
Disinilah peran Kak Rina membimbing saya. Dia dengan
tekun menjelaskan tentang SCL, mengajarkan saya membuat persentasi, dan paper
yang baik. Serta mengajak saya diskusi tentang paper dan berbagai hal tentang
perkuliahan saya. Saya benar-benar belajar dengan cara learning by doing.
Perlahan-lahan saya mulai memahami tentang sistem SCL yang ternyata sangat
menyenangkan ketika digunakan dalam sistem pembelajaran. Kenapa? Hal ini
disebabkan karena kita dibebaskan untuk mengembangkan pengetahuan tentang mata
kuliah yang diambil khususnya dan ilmu-ilmu lainnya. Saya banyak membaca jurnal
penelitian, menyelesaikan kasus-kasus yang diberikan dosen. Sehingga, hal itu
sangat bermanfaat ternyata bagi saya di kemudian hari ini.
Selain membimbing dalam kuliah, Kak Rina juga perlahan-lahan
membimbing saya mengubah pola pikir dari remaja menjadi lebih dewasa. Hal ini
dilakukannya dengan cara membiarkan saya melakukan apapun, selama itu masih
positif. Ketika mengikuti kegiatan dengan berbagai komunitas, saya selalu
menceritakan kepada Kak Rina hal-hal yang telah saya temui. Kak Rina menjadi
sosok pendengar yang baik, setelah itu dia memberikan arahan kepada saya
tentang kegiatan yang telah saya lakukan.
Dia selalu menasehati dengan baik, boleh mengikuti banyak
kegiatan dengan bermacam-macam komunitas tapi jangan pernah melupakan kewajiban
sebagai mahasiswa. Untuk meningkatkan kapasitas diri saya, Kak Rina sering
mengajak saya berkenalan dan ikut kegiatannya bersama teman-temannya. Salah
satunya adalah mengajak saya untuk melihat dia seminar ketika dia S2. Disana
saya melihat sistem perkuliahan yang lebih rumit, tetapi menyenangkan dengan
profesor-profesor yang berpikiran terbuka. Saya beruntung sekali diajak datang
ke seminarnya, karena saya melihat sisi kampus lainnya. Ketika teman-teman saya
masih berfokus dengan perkuliahan di S1, saya sudah melihat perkuliahan di S2
yang berbeda sistem pada masa itu.
Hal-hal yang dilakukan oleh Kak Rina itu sebenarnya sangat
sederhana. Tetapi bagi saya itu sangat penting. Kenapa? Saya adalah orang yang
cukup haus dengan pengetahuan baru. Melihat sesuatu hal yang berbeda adalah
suatu kesenangan bagi saya. Ketika melihat perbedaan sistem antara S1 dan S2,
saya langsung membatin bahwa suatu saat saya akan memasuki sistem tersebut biar
bisa merasakannya secara langsung. Selain itu melihat diskusi yang dilakukan
oleh Kak Rina dan dosen-dosennya juga sebagai salah satu motivasi bagi saya
untuk mampu membuat berdiskusi dengan baik tentang berbagai hal.
Begitu lembutnya Kak Rina membimbing saya untuk mengubah
pola pikir tersebut. Sekarang saya merasakan, banyak sekali pengaruh bimbingan
yang diberikan oleh Kak Rina. Selain itu walaupun, sekarang saya terpisah jarak
dengan Kak Rina, dia dengan suaminya tetap menjaga saya melalui
nasihat-nasihat, saran-saran, dan semangat untuk meraih impian besar saya
melanjutkan S2 di Luar Negri. Mereka lebih dari kakak kandung bagi saya.
I love you Kak Rina, Da Oji, dan adik kecil :D
RN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar