Translate

Kamis, 20 Maret 2014

Pemimpin Dirinya Sendiri


February, 11st 2014
09.04 PM

 
Pengajar Muda 7 Kab. Paser

Menjadi Pengajar Muda itu harus merelakan waktunya selama 1 tahun 2 bulan bersama orang lain dalam sebuah kelompok. Kelompok yang benar-benar harus bergerak bersama dalam sebuah ikatan keluarga. Keluarga yang akan berbagi masalah kehidupan yang di dalamnya tidak ada orang tua yang mengatur kita, tetapi saudara seumuran yang dengan caranya masing-masing mengatur setiap individu yang berada di dalam keluarga tersebut.
Hal tersebut merupakan sesuatu hal baru bagi saya. Saya tidak terbiasa berada dalam kelompok yang seumuran dengan saya. Kelompok yang harus saya anggap keluarga baru yang setiap individu di dalamnya memiliki karakter yang berbeda, yang merupakan pemimpin bagi dirinya sendiri. Coba bayangkan seseorang yang biasanya memimpin dirinya sendiri sekarang harus merelakan hidupnya berbagi pimpinan dengan keluarga barunya.
Berapa banyak terjadi pergolakan ego dan batin ketika pemimpin dipimpin oleh banyak orang dalam suatu keluarga. Pemimpin ini menolak untuk dipimpin oleh banyak orang. Tetapi, hal itu bisa dilakukannya, dia harus mengikuti peraturan keluarga barunya. Dia harus mau dipimpin oleh banyak orang dalam keluarga barunya. Disini, sang pemimpin sedikit demi sedikit mencoba mengurangi egonya, berusaha membuka diri untuk keluarga barunya dengan penuh kehangatan.
Ternyata pemimpin tersebut susah sekali untuk membuka diri dan berbagi kehidupan dengan keluarga barunya. Ada pergolakan batin lagi dalam jiwa si pemimpin. Kenapa pemimpin ini harus berbagi kehidupan dengan keluarga barunya, jika itu bukanlah sesuatu hal yang penting. Pemimpin mencoba tidak terlalu menerima kehangatan keluarga barunya, dia mencoba menjaga sikap dan menutup hatinya bagi keluarga barunya.
Pemimpin tersebut ternyata merasa tidak nyaman juga melakukan sendiri semua. Pemimpin ini mencoba merefleksikan dirinya dalam keluarga tersebut. Akhirnya pemimpin ini menemukan jawabannya, “Ini adalah impian saya sejak dahulu, sekarang ketika impian saya  terwujud, saya harus melebur dengan hangat ke dalam lingkungan keluarga baru ini”.
Keinginan tersebut dirasa oleh pemimpin tersebut. Lagi dia mencoba membuka hatinya untuk berbagi dengan orang lain. Pemimpin tersebut mencoba memperluas zona nyaman yang dimiliki oleh pribadinya. Walaupun hal itu dirasa susah oleh pemimpin tersebut, tetapi dia tetap mau belajar terus setiap hari. Dia belajar menerima orang lain dengan semua kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya. Dia mulai mengajak mengobrol beberapa keluarga barunya agar bisa melebur dalam keluarga barunya tersebut.
Mengapa pemimpin tersebut mau bersusah payah membuka hatinya untuk keluarga barunya? Ternyata pemimpin tersebut bekerja di ranah yang diimpikan olehnya sejak zaman kuliah dulu dan ranah kerjanya juga diimpikan oleh ribuan pemuda di negeri ini. Sekarang pemimpin tersebut masih terus belajar untuk menerima orang lain dalam kehidupannya. Walaupun pemimpin tersebut mempunyai banyak teman dari berbagai kalangan, tetapi dia tidak bisa untuk menerima orang-orang tersebut dalam kehidupannya. Hanya beberapa orang yang bisa memasuki kehidupan pemimpin tersebut.
Sekarang pemimpin tersebut membiasakan dirinya untuk diatur dan mengatur pribadi-pribadi yang ada di dalam kelompoknya. Pemimpin tersebut berbagi senyum, lelah, kerja, pemikiran, dan semua hal dengan keluarga barunya. Hal ini merupakan suatu kemajuan yang cukup bagus yang dirasakan oleh pemimpin tersebut. Pemimpin ini merelakan hidupnya bergabung dengan sesama pemimpin yang berusia sama yang minim pengalaman.
Pemimpin ini diajarkan untuk mandiri beradaptasi dengan keluarga barunya ini. Pemimpin ini tidak bisa memaksakan kehendaknya lagi. Pemimpin ini benar-benar belajar keras, karena dia tidak ingin mengecewakan keluarga barunya. Pemimpin ini selalu meminta saran kepada beberapa orang yang mulai dipercayai di keluarga barunya tersebut.
Benar-benar perubahan luar biasa yang dialami oleh pemipin tersebut. Ternyata ranah pekerjaan yang diimpikannya sebagai Pengajar Muda memberikannya banyak hal baru bagi kehidupannya. Disini pemimpin tersebut yang notabenenya adalah sebagai pengajar ternyata dia yang banyak belajar disini. Banyak hal sederhana yang ditemuinya disini yang tidak pernah diperhatikan oleh pemimpin tersebut. Semoga semakin banyak hal-hal yang baru yang ditemui oleh pemimpin ini selama masa penugasannya. Sehingga, pemimpin ini menjadi lebih baik setiap harinya.
Catatan ini merupakan refleksi diri sang Pengajar Muda sebagai pemimpin bagi dirinya sendirinya. Catatan ini dibuatnya di hari ke-104 menjadi seorang Pengajar Muda. Pelajaran kehidupan tentang zona nyaman dan berbagi hati menerima orang lain yang menjadi perhatian khusus bagi pemimpin ini.

                                                                                                                        RN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar