Translate

Selasa, 09 September 2014

Kakak Rina



October, 10th 2013
09.21 AM
With Kakak Rina dan Kakak Imel
Kali ini aku ingin menceritakan sosok lain yang mempengaruhi kehidupanku. Dia yang melihatku tumbuh, belajar mandiri menghadapi masa-masa peralihan dunia remaja dan dewasa. Dia menemaniku selama 3 tahun masa kuliah. Dia mengetahui semua tentang saya, karena saya tinggal bersamanya selama 3 tahun. Itu bukanlah waktu singkat untuk mengetahui pribadi orang lain, tapi dia mampu memahamiku dalam waktu yang singkat. Benar-benar sosok yang luar biasa kan?

Dia yang saya maksud adalah Kak Rina. Saya bertemu dengannya ketika mencari kosan di awal kuliah. Saya tinggal sekamar dengan Kak Rina dan Kak Wit. Tapi saya paling dekat dengan Kak Rina. Diantara mereka saya jauh lebih muda. Jarak usia saya dengan mereka 5 tahun. Jadi wajar ya kalau saya dimanja oleh mereka terutama Kak Rina.

Saya sangat beruntung sekali bertemu dengan Kak Rina, karena menemukan seorang kakak yang tidak pernah saya punya. Dia sangat meyayangi saya, sehingga kadang saya malu sendiri soalnya saya notabene adalah anak sulung tidak mampu berbuat baik seperti Kak Rina ke adik-adik. Kalau interaksi saya dengan adik-adik lebih banyak diwarnai dengan perkelahian tidak jelas. Hehehhe.

Kak Rina ini orang yang sangat baik menurut saya. Dia tidak hanya baik kepada saya, tetapi juga teman-teman saya. Dia menolong saya dan teman-teman untuk memahami sistem kuliah. Dia memberi kami nasehat ketika down, dia mendampingi kami dalam proses pertumbuhan, dan Kak Rina juga sangat royal. Hahahhah

Kak Rina mengajarkanku banyak hal di awal kuliah. Aku yang tidak mengerti tentang perkuliahan di kampus dibimbing perlahan-lahan oleh Kak Rina. FYI, ketika kuliah kampus saya menerapkan sistem perkuliahan yang berbasis siswa. Istilah kerennya disebut dengan SCL (Student Center Learning). Ketika diterangkan dengan SCL saya hanya bengong mendengar penjelasan dosen. Sistem ini memberi kebebasan bagi mahasiswa untuk mencari ilmu sendiri terkait dengan mata kuliahnya, membuat paper, persentasi, dan diskusi. Bagi mahasiswa baru tentu hal ini sangat membingungkan. Sistemnya sangat berbeda dengan masa-masa SMA.

Disinilah peran Kak Rina membimbing saya. Dia dengan tekun menjelaskan tentang SCL, mengajarkan saya membuat persentasi, dan paper yang baik. Serta mengajak saya diskusi tentang paper dan berbagai hal tentang perkuliahan saya. Saya benar-benar belajar dengan cara learning by doing. Perlahan-lahan saya mulai memahami tentang sistem SCL yang ternyata sangat menyenangkan ketika digunakan dalam sistem pembelajaran. Kenapa? Hal ini disebabkan karena kita dibebaskan untuk mengembangkan pengetahuan tentang mata kuliah yang diambil khususnya dan ilmu-ilmu lainnya. Saya banyak membaca jurnal penelitian, menyelesaikan kasus-kasus yang diberikan dosen. Sehingga, hal itu sangat bermanfaat ternyata bagi saya di kemudian hari ini.

Selain membimbing dalam kuliah, Kak Rina juga perlahan-lahan membimbing saya mengubah pola pikir dari remaja menjadi lebih dewasa. Hal ini dilakukannya dengan cara membiarkan saya melakukan apapun, selama itu masih positif. Ketika mengikuti kegiatan dengan berbagai komunitas, saya selalu menceritakan kepada Kak Rina hal-hal yang telah saya temui. Kak Rina menjadi sosok pendengar yang baik, setelah itu dia memberikan arahan kepada saya tentang kegiatan yang telah saya lakukan.

Dia selalu menasehati dengan baik, boleh mengikuti banyak kegiatan dengan bermacam-macam komunitas tapi jangan pernah melupakan kewajiban sebagai mahasiswa. Untuk meningkatkan kapasitas diri saya, Kak Rina sering mengajak saya berkenalan dan ikut kegiatannya bersama teman-temannya. Salah satunya adalah mengajak saya untuk melihat dia seminar ketika dia S2. Disana saya melihat sistem perkuliahan yang lebih rumit, tetapi menyenangkan dengan profesor-profesor yang berpikiran terbuka. Saya beruntung sekali diajak datang ke seminarnya, karena saya melihat sisi kampus lainnya. Ketika teman-teman saya masih berfokus dengan perkuliahan di S1, saya sudah melihat perkuliahan di S2 yang berbeda sistem pada masa itu.

Hal-hal yang dilakukan oleh Kak Rina itu sebenarnya sangat sederhana. Tetapi bagi saya itu sangat penting. Kenapa? Saya adalah orang yang cukup haus dengan pengetahuan baru. Melihat sesuatu hal yang berbeda adalah suatu kesenangan bagi saya. Ketika melihat perbedaan sistem antara S1 dan S2, saya langsung membatin bahwa suatu saat saya akan memasuki sistem tersebut biar bisa merasakannya secara langsung. Selain itu melihat diskusi yang dilakukan oleh Kak Rina dan dosen-dosennya juga sebagai salah satu motivasi bagi saya untuk mampu membuat berdiskusi dengan baik tentang berbagai hal.

Begitu lembutnya Kak Rina membimbing saya untuk mengubah pola pikir tersebut. Sekarang saya merasakan, banyak sekali pengaruh bimbingan yang diberikan oleh Kak Rina. Selain itu walaupun, sekarang saya terpisah jarak dengan Kak Rina, dia dengan suaminya tetap menjaga saya melalui nasihat-nasihat, saran-saran, dan semangat untuk meraih impian besar saya melanjutkan S2 di Luar Negri. Mereka lebih dari kakak kandung bagi saya.

I love you Kak Rina, Da Oji, dan adik kecil :D

                                                                                                                        RN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar