Translate

Rabu, 07 Mei 2014

Karya Aisyah



April, 3rd 2014
09.41 AM
 
Bermain Perahu dengan Isa dan Putri

Isa salah satu murid yang manis dengan kejutan-kejutannya. Ketika pertama kali bertemu dia langsung menghadiahi sebuah gambar di meja kerja saya. Selanjutnya Isa dengan senyum manisnya selalu mengikuti saya pergi ketika di sekolah maupun diluar sekolah.

Dia murid yang unik, awalnya dia sangat pemalu. Tetapi setelah didorong akhirnya dia mau berbicara di depan kelas. Kemudian dia senang bertanya dan mengajak ngobrol saya. Wah saya seperti menemukan teman yang polos dalam diri Isa.

Isa bercita-cita menjadi seorang pemain bulutangkis seperti Susi Susanti idolanya. Setiap sabtu malam, dia mengajak saya untuk ikut latihan bulu tangkis di GOR Bulutangkis desa. Isa pernah bercerita kalau dia pernah kalah dalam pertandingan bulutangkis tingkat SD se-kecamatan, tetapi kekalahannya tidak membuatnya patah semangat. Isa semakin rajin berlatih bulu tangkis untuk memperbaiki kemampuan dirinya. Saya berdo’a semoga di masa depan kelak Isa menjadi seorang pemain bulu tangkis yang hebat.

Ada satu pengalaman menarik saya bersama Isa. Suatu sore ketika pulang les Isa mengajak main perahu menggunakan kuali besar. Dia dan teman-temannya menyuruh saya naik kuali tersebut. Tentu saya tidak berani, karena badan saya tidak sekecil mereka. Akhirnya Isa dan teman-temannya berkata, “kata ibu kita harus berani walaupun nanti gagal atau jatuh. Ibu mengajarkan kami untuk selalu berani, tetapi sekarang kenapa ibu tidak berani sebelum mencoba?”

Kata-kata tersebut benar-benar menohok saya sebagai seorang guru mereka. Akhirnya dengan segala kepasrahan saya mencoba bermain perahu menggunakan kuali tersebut. Mereka benar-benar menjaga saya ketika naik kuali itu dan mengajarkan untuk menyeimbangkan badan di atas kuali itu. Awalnya saya sempat berhasil mendayung sedikit sampai akhirnya air masuk ke dalam kuali karena badan saya tidak seimbang.

Anak-anak hanya bertepuk tangan sambil memberikan semangat, “tidak apa-apa ibu, yang penting ibu telah berhasil mengalahkan ketakutan ibu. Nanti kita coba lagi buk.” What a wonderful world from them.

Nenek dan Cucu yang Baik Hati

Pada suatu hari ada seorang nenek-nenek berjalan kaki dan terbungkuk-bungkuk membawa tongkat. Ada anak orang kaya, ia bertanya kepada nenek itu, “nek ngapain disini? Disini kan tidak ada orang.” Nenek itu berkata, “iya cu disini emang tidak ada orang, saya kabur dari rumah.” Anak itu sedih dan ia menangis mendengar cerita nenek tersebut.

Kemudian nenek tersebut bertanya, “mengapa menangis cu?”, anak tersebut berkata, “saya sedih nek. Mengapa nenek kabur dari rumah?”

“saya di fitnah oleh mertua perempuan, saya dituduh membawa emasnya, padahal nenek tidak ada mengambil emas itu.”

“oh begitu nek, saya sangat terharu sekali dengan nenek. Saya sangat bangga kepada nenek. Saya ingin tinggal sama nenek. Ikut saya ya nek ke rumah. Rumah saya dekat dari sini. Mama saya baik ko’ nek, pasti nenek dibolehin tinggal di rumah. Papa saya lagi ke luar negeri. Tinggal sama saya ya nek. Saya senang punya nenek, papa, dan mama. Ayo kita pulang ke rumah nek.”
 
Nenek berkata, “ baik cu, ayo kita ke rumah cucu.” Anak tersebut sangat senang sekali.

Sesampai di rumah anak tersebut, nenek berkata, “ ternyata rumah cucu bagus. Bersyukurlah kepada Allah karena mempunyai mama dan papa yang baik. Ibu dan ayah nenek sudah meninggal, kamu bersyukur ya cu.”

Ibu anak tersebut datang. Tok tok tok, “assalamualaikum”

Anak dan nenek menjawab, “waalaikumsalam.”

Anak berteriak. “mama sudah pulang. Disini ada nenek mama. Mau ya nek tinggal disini? Saya mohon mama.”

Mamanya berkata, “baiklah kalau itu maumu.”

Nenek berkata, “terima kasih ya. Mama dan anak akrab sekali. Saya seperti di rumah sendiri. Saya mempunyai keluarga baru dan keharmonisan itu keluarga yang baik.”

Tiba-tiba ayah anak itu datang dan mengetuk pintu. Anak pun berteriak, “ayah sudah pulang. Aku punya nenek baru. Boleh yah nenek tinggal disini?”

Ayah berkata, ‘baiklah kalau itu maumu.’

Anak meloncat-loncat gembira, “hore nenek tinggal disini, terima kasih ya Allah engkau sudah memberi tempat tinggalnya dan keluarga baru.”

                                                                                                By : Aisyah




Tidak ada komentar:

Posting Komentar