April, 7th 2013
09.54
PM
Jemariku bergerak
lincah di atas keyboard laptop. Mereka menyatu menjadi sebuah alunan tulisan.
Pikiranku ikut mendorong keharmonisasi antara jemari dan keyboard. Pikiranku
membisiki kata-kata yang diketik oleh jemari. Begitu indahnya hubungan mereka.
Harmonisasi hubungan ini bisakah kutemukan dalam kisah cintaku?
Kisah cintaku hanya
membisiki jiwa-jiwa yang beku. Pikiranku ingin berteriak untuk mengatakan
kepadanya bahwa “aku cinta kamu”. Tetapi, pikiranku berubah pikiran. Pikiranku
lebih menyukai aku berbisik bahwa “aku cinta kamu”. Pikiranku lebih menyukai
aku mengetikkan kata-kata cinta melalui jemari-jemari indah.
Tarian jemariku seolah
gema kehidupan, bahwa aku masih mencintainya. Jemariku selalu menjamah tiap
sudut keyboard untuk mengetikkan kata-kata cinta kepadanya. Pikiranku menjamah
sudut liar alam imajinasiku untuk mengeluarkan kata-kata yang indah.
Tetapi, kata-kata indah
ini hanya mampu dirangkai melalui harmonisasi pikiran, jemari, dan keyboard.
Kata-kata indah berhasil kurangkai melalui proses latihan dan membaca untuk
memperkaya khazanah kosa kataku. Ingin aku menghasilkan sebuah karya indah
tentang kisah cintaku padamu. Namun,dirimu belum mengizinkanku untuk menjamahmu,
melalui kisah cinta yang selalu di imajinasikan pikiran. Kisah cintaku seolah
bias, saat berhadapan denganmu.
Hanya pikiran, jemari,
dan keyboard inilah tempatku mengadu betapa aku cinta kamu someone who always support me to be a great person.
RN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar